Sultralink.Com, Konawe Utara-Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Tim Unit Reaksi Cepat penanganan Kemiskinan Ekstrim, Inflasi, dan Stunting (URC-KISS) kembali menyalurkan bantuan makanan bergizi untuk pencegahan stunting.
Penyaluran bantuan makanan bergizi dilakukan oleh Tim URC-KISS dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Konut sesuai tugas tanggung jawabnya.
Kepala Dinas PPKB Konut, Saifullah, melalui Kabid KS, Siti Aisah mengungkap, sebanyak 900 paket makanan bergizi disalurkan kepada masyarakat penerima yang tersebar di 13 kecamatan wilayah itu.
“Bantuannya sudah tersalurkan secara merata sesuai data kepada masyarakat penerima,”kata Aisah dikomfirmasi, Jumat (20/10/2023).
Wanita bergelar magister kesehatan ini menyampaikan, penyaluran bantuan makanan bergizi untuk pencegahan stunting di lakukan setiap bulan.
“Sampai saat ini sudah lima kali kami menyalurkan, terhitung lima bulan. Semuanya langsung masyarakat kepenerima,”ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Program kerja pencegahan dan percepatan penurunan stunting terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Konut Sulawesi untuk membebaskan wilayah itu dari stunting.
Peran Bupati Konut Ruksamin bersama Wakilnya Abu Haera terus membangun kerjasama kesemua instansi pemerintah, dan mitra pemerintah lainnya untuk memaksimalkan penangan stunting.
Mengoptimalkan langkah itu, Bupati Konut, Ruksamin membentuk tim Unit Reaksi Cepat Kemiskinan Ekstrim, Inflasi dan Stunting (URC-KIS) yang didalamnya terdapat Instansi pemerintah, TNI, Polri, Kejaksaan.
Pada program penanganan stunting yang menjadi isu nasional mulai Pemerintah Pusat, Provinsi sampai Kabupaten/Kota ini dijawab Pemda Konut dengan melakukan aksi gerakan nyata melakukan pelayanan kesehatan prima dimasyarakat.
Salah satu programnya yang aktif berjalan, yaitu membagikan menu makanan bergizi secara gratis kepada masyarakat yang terindikasi adanya tanda-tanda stunting, dan pelayanan kesehatan.
Untuk rujukan penyaluran makan bergizi diambil data pada tahun 2021 dan 2022. Untuk menu makanan yang disalurkan antara lain, beras, telur, daging dan makanan bergizi lainnya
Dalam penanganan stunting juga terus dilakukan evaluasi untuk mengetahui perkembangan penanganannya.
Serta, membangun kerjasama dengan tim Dinas Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan pelayanan kesehatan secara rutin melalui Puskesmas-Puskesmas. Juga bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan, Kelurahan, dan Desa.
Selain itu, rutin dilakukan pengecekan, audit, dan hasilnya langsung dikoordinasikan. Jika ada yang terdapat gejala stunting langsung dilakukan penanganan dan dilaporkan ke tim pakar ahli anak, kemudian jika diharuskan langsung diantara ke rumah sakit.
Secara singkat disampaikan, penyebab munculnya stunting tidak, dapat diketahui dengan cara pengukurannya apabila tinggi badan tidak sesuai berat badan. Kemudian, kekurangan asupan gizi yang kronis berkepanjangan, serta pola asuh, dan kurangnya pemeriksaan ibu hamil dan kekurangan gizi.
Laporan: Redaksi
Leave a Reply