SultraLink.com, Konawe Utara – Ratusan massa aksi unjuk rasa seruduk kantor PT Antam yang berada di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Lingkar Tambang (FMLT), dari gabungan ormas masyarakat umum, kepemudaan dan mahasiswa, menyegel paksa Kantor PT Antam yang berada di Kecamatan Molawe.
Tak hanya itu, barang-barang inventaris PT Antam juga di keluarkan oleh massa aksi sebagai bentuk penolakan hadirnya perusahaan tambang milik negara itu di Bumi Oheo.
Jenderal Lapangan, Budianto Maranu dalam orasinya menegaskan, PT Antam merupakan perusahaan negara yang tidak memiliki manfaat untuk masyarakat Konawe Utara. Sehingga, seyoknya angkat kaki dari Bumi Oheo.
“Kami tolak keras hadirnya PT Antam di Konawe Utara. Olehnya itu, jangan ada lagi aset-aset Antam di Konawe Utara,”tegas Budianto sembari menyegel kantor PT Antam bersama para masa aksi.
Salah satu orator aksi, Sulaiman Alpamba juga mengatakan, aksi penolakan PT Antam di Konawe Utara akan terus berlanjut sampai benar-benar tuntutan masyarakat terpenuhi untuk hengkang dari daerah tersebut.
“Kami minta Kementerian Pusat, dalam hal ini Menteri BUMN, bapak Erik Tohir segera mencopot pimpinan utama PT Antam, dan kembalikan hak lahan Masyarakat yang dikelolah PT Antam seluas 16 ribu hektar,”tegasnya.
Hingga berita ini dinaikkan, kantor PT Antam telah disegel oleh massa aksi menggunakan kayu bertuliskan selembaran kertas Kantor PT Antam di segel.
Sejumlah aparat kepolisian yang berjaga sempat terjadi aksi saling dorong dengan massa aksi, akan tetapi upaya menghalangi aksi tersebut tak terbendung karena jumlah massa yang banya, dan berhasil menyelegel Kantor PT Antam.
Selanjutnya, ratusan massa aksi bergerak menuju ke blok Mandiodo lokasi tempat PT Antam lakukan penambang biji nikel.*(IS)
Laporan: Jefri
Leave a Reply