Sultralink.Com, Kendari – Hidupkan pariwisata di Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno bersama Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto menggelar pertemuan di Kota Kendari, pada Jumat (11/10/2024) malam.
Pertemuan itu sebagai rangkaian kunjungan kerja menteri selama dua hari di daerah ini. Terdapat tiga isu pokok yang mengemuka dan menjadi pembahasan sebagai upaya pembangunan pariwisata di Sultra. Pertama, tentang rute penerbangan dari dan ke Wakatobi.
Pj Gubernur Sultra mengatakan, sebagai bentuk dukungan serta komitmen Pemprov Sultra mengembangkan pariwisata, pihaknya akan menghibahkan anggaran Rp2 miliar ke Pemerintah Kabupaten Wakatobi untuk membiayai dibukanya kembali rute penerbangan.
“Pemprov Sultra menyiapkan Rp 2 miliar dalam bentuk hibah kepada Pemkab Wakatobi untuk mendukung dibukanya kembali rute penerbangan ke Wakatobi. Kita optimistis dengan terbukanya penerbangan ini, kunjungan pariwisata ke Wakatobi semakin meningkat,” ujar Andap.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas Pariwisata Wakatobi Muhidin, rencana penerbangan perdana ke Wakatobi berlangsung pada tanggal 31 Oktober 2024 dengan rute Makassar- Wakatobi dan sebaliknya. Penerbangan ini menggunakan maskapai Super Air Jet dengan tipe pesawat Airbus A320-200.
Jadwal penerbangan sebanyak dua kali dalam sepekan, yakni Senin dan Kamis. Rute Makassar-Wanci (UPG-WNI) pada pukul 12.00-13.20 dan Wanci-Makassar (WNI-UPG) pada pukul 14.00-15.20 pada hari operasional. Pelayanan tiket secara online sudah dapat diakses mulai tanggal 27 Oktober 2024.
“Mudah-mudahan tidak ada perubahan lagi. Sejauh ini, semuanya terencana seperti itu,” kata Muhidin.
Selain penerbangan ke Wakatobi, Menparekraf dan Pj Gubernur juga membahas perihal dukungan pembangunan kepariwisataan di Sultra.
Pemprov sendiri terus meningkatkan penganggaran kepariwisataannya dari waktu ke waktu. Anggaran ini terutama untuk intervensi pengembangan desa wisata, perbaikan sarana dan prasarana kawasan wisata, fasilitasi promosi dan pemasaran paket wisata, serta dukungan bagi pelaku ekonomi kreatif.
Bahkan, pada akhir Agustus 2024 lalu, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemekumham) RI memberikan penghargaan atas peran aktif Pemprov Sultra dalam mendukung Program Kekayaan Intelektual melalui Fasilitasi Pendaftaran Merek di Provinsi Sultra.
Pada tahun 2024, Pemprov Sultra telah memfasilitasi sedikitnya 100 pelaku usaha dalam pendaftaran HKI untuk produk mereka. Secara keseluruhan Kemenkumham telah memberikan fasilitasi HKI sebanyak 300 UMKM se- Sultra. Pada tahun 2024, Dispar Sultra juga telah memfasilitasi 100 pelaku usaha dalam pendaftaran HKI untuk produk mereka.
Ditempat yang sama Menparekraf Sandiaga Uno menututlrkan bahwa perkembangan sektor pariwisata di Sultra relatif pesat. Pada kunjungannya dalam rangka visitasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada 50 desa terbaik, secara khusus menteri memuji keindahan Labengki.
“Labengki merupakan desa wisata terakhir yang saya kunjungi dari 50 desa wisata terbaik nasional. Saya diving di sana dan menyaksikan keindahan bawah laut Labengki. Insyaallah, saya akan kembali berwisata di Sultra,” kata Sandiaga.
Kemenparekraf menaruh perhatian serius di Sultra, terutama Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wakatobi. Mulai dari penatan Sombu Dive hingga Puncak Toliamba, Danau Kapota, dan Alun-Alun Merdeka telah dilakukan oleh Kemenparekraf.
Penataan mencakup area plaza terbuka, penataan lanskap, dan fasilitas penunjang pariwisata seperti kios souvenir, jalan akses, dermaga, training pool, menara pandang, pembuatan area ticketing, jalur pejalan kaki, dan gazebo.***Adenventorial
Laporan: Reza
Leave a Reply