Sultralink.Com, Konawe Utara – Bupati Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Ruksamin instruksikan pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Konut untuk bergerak cepat sweeping harga pasar.
Diinformasikan, sejak banjir melanda Konawe Utara, kebutuhan masyarakat, seperti Gas Elpiji 3 kilo mulai naik hingga menembus harga Rp70 ribu dari harga Rp 30 ribu rupiah.
Kondisi itu, menjadi perhatian serius pemerintah langsung oleh Bupati Konut, Ruksamin untuk segera diatasi oleh Disperindag.
“Pemantau harga kebutuhan masyarakat. Dari Perindag pantau agar jangan ada mainkan harga, memanfaatkan kondisi banjir,”imbau Bupati Konut, Ruksamin saat memimpin rapat terpadu bersama tim gabungan di Rujab Bupati, Jumat 10 Mei 2024.
Untuk diketahui, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), masuk situasi masa darurat banjir. Bupati Konut, Ruksamin bersama Wakilnya, Abu Haera langsung menggerakkan seluruh tim gabungan dari semua instansi untuk bekerja ekstra melakukan penanganan dan evakuasi.
Tim yang terlibat, dari Pemda Konut, DPRD, Kodim, Polres, Basarnas, BMKG, Pol Airut, TNl AL, BNPB Provinsi, F-PRB, Pramuka, BIN, dan pihak Forkopimda lainnya.
Jumat 10 Mei, pukul 09.00 wita bertempat di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Konut, Ruksamin langsung memimpin rapat terpadu bersama seluruh tim.
Rapat bertujuan untuk memaksimalkan langkah penanganan. Tidak hanya persoalan banjir saja, tapi juga soal, penyaluran bantuan, penangan kesehatan dan kenaikan harga kebutuhan masyarakat.
Selain itu, juga membahas untuk penangan program pertanian, ketahanan pangan, perikanan pasca banjir. Serta penaganan arus lalulintas, dan lainnya yang menjadi dampak terjadinya banjir.
“Dua minggu masa darurat penanganan bencana banjir. Kita bersyukur sampai saat ini kita bisa tangani. Masyarakat sudah bisa di evakuasi. Ada yang sudah di muat barangnya dan penanganan lainnya,”kata Bupati Konut, Ruksamin dikegiatan itu.
Rapat yang berlangsung, seluruh masing-masing instansi melakukan pemaparan atas kondisi banjir yang terjadi. Selain itu, membahas langkah penangan yang sudah di lakukan.
“Kita tidak boleh menunggu. Langsung bergerak dilapangan. Tidak usah dengar cemohan, karena situasi politik. Tutup mata, tutup telinga kita selamatkan masyarakat kita. Itu yang utama,”tegas Ruksamin menginstruksikan semua tim gabungan.
Berperan sebagai komando penanganan banjir, Ruksamin memastikan seluruh masyarakat terutama korban banjir harus mendapat pelayanan baik dan maksimal.
“Saling komunikasi dan koordinasi agar aksi kita berjalan baik. Data terus apdet tiap harinya untuk melihat perkembangan terkini. Satu pintu di Pos utama, di Kantor Badan Penanggulangan Bencana (BPBD),”tutupnya.**
Laporan: Indra Kusdana
Leave a Reply