Sultralink.Com,Kendari – Orang tua Bripda AIR pecah saat menziarahi makam anaknya yang meninggal dunia saat melakukan orientasi di Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara pascadilantik sebagai Anggota Polri, pada Selasa (27/2/2024).
Pasalnya, bintara remaja Sat Brimob Polda Sultra tersebut dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (2/2/2024) lalu, karena menderita Demam Berdarah Dengue (DBD).
Sebelum dilarikan ke rumah sakit,
Setelah kepergian anaknya, orang tua dan keluarga menganggap penyebab kematian anak mereka sudah tak wajar, meski dari pihak RS Bhayangkara Kendari menyebut Bripda AIR dirawat karena suspek DBD.
Orangtua Bripda AIR, PA mengaku, kematian anaknya dinilai janggal karena hingga saat ini belum ada rekam medis dan penjelasan pihak rumah sakit terkait kondisi putranya selama menjalani perawatan.
“Sampai saat ini kami belum dapat rekam medik anak saya selama dirawat, bahkan penjelasan kondisi anak saya sampai dinyatakan meninggal di RS Aliyah 3,” ujarnya, Rabu (28/2/2024).
Ia menyampaikan saat berada di RS Aliyah 3, kondisi sang anak sudah tak bernyawa dengan darah yang keluar dari hidung dan mulut.
“Bahkan saat di rumah sakit ada bercak darah di bawah tempat tidur anak saya. Waktu dimandikan juga masih keluar darah di hidung dan mulut,” ucap PA.
Sementara itu, ibunda Bripda AIR, AN, mengungkapkan, dirinya menduga ada penyebab lain yang membuat sang putra meninggal dunia.
“Saya yakin anak saya meninggalnya tidak wajar, karena saat kami coba cari penyebab pasti kematian anak saya selalu ditutupi, mulai dari dirawat, alasan dipindahkan saat kondisinya belum pulih, di mana anak saya meninggal tidak ada yang beritahukan,” ungkap AN.
Laporan: Redaksi
Leave a Reply